Minggu, 15 April 2012

Peshitta

Peshitta (Syriac klasik: ܦܫܝܛܬܐ‎ merujuk pada kata "sederhana, lazim, biasa, lurus, atau vulgata", Arab:"بسيطة", kadang-kadang disebut Vulgata Syriac) adalah versi standar dari Kitab Suci bagi gereja-gereja Syria (di dalam tradisi Syria).

Peshitta Perjanjian Lama Bahasa Syria, diterjemahkan dari Bahasa Ibrani pada + abad ke-2.
Peshitta Perjanjian Baru (yang pada awalnya tidak termasuk 2 Petrus, 2 dan 3 Yohanes, Yudas serta Wahyu), telah menjadi standar pada awal abad ke-5.


Etimologi
Nama 'Peshitta' berasal dari Bahasa Syria mappaqtâ pšîṭtâ (ܡܦܩܬܐ ܦܫܝܛܬܐ), yang secara harafiah berarti 'versi sederhana'.
Namun, bisa juga menerjemahkan kata pšîṭtâ dengan 'umum' (yaitu, untuk semua orang) atau 'lurus', dan/atau terjemahan yang sudah biasa atau lazim yaitu 'sederhana'. Bahasa Syria adalah sebuah dialek, atau kelompok dialek-dialek Bahasa Aram Timur.

Kata  pšîṭtâ ditulis menggunakan Alfabet Syria, dan disalin atau ditransliterate ke dalam Aksara Latin dalam berbagai cara, yaitu: Peshitta, Peshittâ, Pshitta, Pšittâ, Pshitto, atau Fshitto. Semua cara penulisan atau penyalinan di atas dapat diterima, akan tetapi salinan yang lazim atau yang umum di dalam Bahasa Inggris adalah 'Peshitta'.

Dalam Bahasa dan Aksara Arab, tertulis  البسيطة "Al-Basîṭah", yang juga berarti "Yang Sederhana (satu-satunya) (gender: feminin)", menggunakan huruf  Tāʾmarbūṭa bukan huruf Tâ' normal, dan awalan Al dalam Bahasa Arab, memiliki fungsi yang sama dengan akhiran huruf A (Alap) dalam Bahasa Syria.

Sejarah versi Syriac
Teks Peshitta, Keluaran 13:14-16 
diproduksi di Amida pada Tahun 464.
ANALOGI DARI VULGATA LATIN
Kami tidak memiliki pengetahuan yang jelas tentang keadaan, di mana Peshitta tersebut diproduksi dan diedarkan. Sementara kepengarangan dari Vulgata Latin tidak pernah diperdebatkan, hampir setiap pernyataan mengenai kepengarangan Peshitta, dan waktu serta tempat asalnya, masih menjadi pertanyaan. Analogi utama yang menjadi dasar antara Vulgata dan Peshitta adalah bahwa keduanya muncul atau ada sebagai hasil dari revisi. Hal ini  memang telah dengan keras dibantah atau ditolak, akan tetapi sejak Dr. Hort dalam Pengantarnya untuk Perjanjian Baru Westcott dan Hort dalam Bahasa Yunani orisinil, mempertahankan pandangan ini, mengikuti Griesbach dan Hug di awal abad lalu, ia telah mendapatkan banyak pengikut. Sejauh Injil dan buku-buku Perjanjian Baru lainnya disangkutpautkan, ada bukti yang mendukung pandangan ini yang mana telah ditambah pula oleh penemuan-penemuan terbaru; dan penyelidikan terhangat di bidang keilmuan Bahasa Syria, telah meningkatkan probabilitas/kemungkinan ke tingkat yang lebih tinggi. Penyebutan "Peshito", telah menimbulkan perdebatan. Ini telah diterapkan ke Bahasa Syria sebagai versi yang umum digunakan, dan dipandang sebagai setara dengan Koine Yunani dan Vulgata Latin.

PENYEBUTAN "PESHITTO" ("PESHITTA")
Kata itu sendiri adalah bentuk feminin, yang berarti "sederhana," "mudah dipahami." Ini tampaknya telah digunakan untuk membedakan versi ini dari versi-versi lainnya yang dibebani dengan tanda-tanda dan isyarat-isyart dalam sifat alat kritis. Bagaimanapun, ini mungkin istilah sebagai penyebutan dari versi tersebut yang tidak ditemukan dalam penulis Bahasa Syria manapun yang lebih awal dari abad ke-9 atau ke-10.

Mengenai Perjanjian Lama, kekunoan atau keantikan versi ini  diakui pada semua sisi. Tradisi itu, bagaimanapun, bahwa sebagian dari itu telah diterjemahkan dari Bahasa Ibrani ke dalam Bahasa Syria untuk kepentingan atau keuntungan Hiram pada zaman Salomo adalah sebuah mitos. Bahwa sebuah terjemahan telah dibuat oleh seorang pendeta bernama Assa, atau Ezra, yang telah dikirim oleh raja Asyur ke Samaria untuk menginstruksikan kolonis Asyur yang disebutkan dalam 2 Raja-raja 17, sama-sama melegenda. Bahwa terjemahan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ini telah dibuat sehubungan dengan kunjungan Tadeus untuk Abgar di Edessa termasuk juga tradisi yang tidak dapat diandalkan. Markus bahkan telah  dihargai dalam tradisi Syria kuno dengan menerjemahkan Injilnya sendiri (ditulis dalam Bahasa Latin) dan dari buku-buku Perjanjian Baru lainnya ke dalam Bahasa Syria.


Perjanjian Lama Bahasa Syria
Tapi apa perkataan dari Theodore dari Mopsuestia dari Perjanjian Lama adalah benar kedua-duanya: "Kitab-kitab suci ini memang diterjemahkan ke dalam lidah orang-orang Syria oleh seseorang pada suatu waktu, tetapi siapakah dia, ini belum diketahui sampai ke zaman kita".
F. Crawford Burkitt menyimpulkan bahwa terjemahan Perjanjian Lama itu mungkin karya orang Yahudi, yang dari mereka  ada koloni di Edessa sekitar dimulainya era Kristen. Pandangan yang lebih tua. adalah bahwa para penerjemah adalah orang Kristen, dan bahwa penerjemahan itu telah diselesaikan di akhir abad ke-1 atau awal abad ke-2. Perjanjian Lama dikenal oleh Gereja Suriah awal, yang pada dasarnya adalah orang-orang Yahudi Palestina. Jumlah isi kitabnya sama tetapi dengan daftar urut atau tata urutan yang berbeda. Yang pertama adalah Pentateukh (5 Kitab Musa), kemudian Ayub, Yosua, Hakim-hakim, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-raja, 1 dan 2 Tawarikh, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Ruth, ̤Kidung Agung, Ester, Ezra, Nehemia, Yesaya diikuti oleh Dua Belas Nabi Kecil, Yeremia dan Ratapan, Yehezkiel, dan terakhir Daniel. Kebanyakan buku apokrif dari Perjanjian Lama ditemukan di Syria, dan Kebijaksanaan Sirakh telah diterjemahkan dari Bahasa Ibrani dan bukan dari Septuaginta.

Perjanjian Baru Bahasa Syria
Mengenai Perjanjian Baru, upaya penerjemahan harusnya telah dibuat sangat awal, dan di antara Kitab-kitab Suci Perjanjian Baru versi kuno, Bahasa Syria kemungkinan besar adalah yang paling awal. Adalah di Antiokhia, ibukota Suriah, murid-murid Kristus pertama kali disebut Kristen, dan tampaknya sangat alami bahwa terjemahan pertama dari Kitab Suci Kristen harusnya dibuat di sana. Namun, penelitian terbaru cenderung menunjukkan bahwa Edessa, ibukota sastra, lebih memungkinkan sebagai tempat dibuatnya terjemahan pertama itu.

Jika kita bisa menerima pernyataan yang agak kabur dari Eusebius bahwa, Hegesippus "
membuat beberapa kutipan dari Injil menurut orang Ibrani dan dari Injil berbahasa Syria," kita seharusnya memiliki referensi ke Perjanjian Baru Syria  sejak atau seawal Tahun 160-180 M, saat  dimana  si penulis Kristen Ibrani itu ada.
Satu hal yang pasti, bahwa Perjanjian Baru yang paling awal dari Gereja Syria tidak memiliki Antilegomena (2 Petrus, 2 dan 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu) dan seluruh Surat-surat Katolik. Ini adalah di kemudian hari diterjemahkan dan diterima ke dalam Perjanjian Baru Kanonik Syria, tetapi kutipan-kutipan dari para Bapa Suriah awal, tidak meninggalkan catatan-catatan mengenai buku-buku Perjanjian Baru ini.

Bagaimanapun, dari abad ke-5, Peshitta yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru telah digunakan dalam bentuk yang sekarang, hanya sebagai versi nasional dari Alkitab Syria. Penerjemahan Perjanjian Baru adalah dengan hati-hati, penuh keyakinan dan harafiah, dan kesederhanaan, keterusterangan dan transparansi, gaya yang dikagumi oleh semua sarjana Bahasa Syria dan untuk itu telah memperoleh gelar "Ratu dari versi-versi".


Teks-teks Kuno Bahasa Syria
Dalam Injil, bagaimanapun, bahwa analogi antara Vulgata Latin dan Vulgata Syria dapat didasarkan oleh bukti. Jika Peshitta adalah hasil revisi sama seperti Vulgata, maka kita mungkin mengharapkan untuk menemukan teks Syria Kuno sebagai jawaban untuk teks Latin Kuno. Teks tersebut benar-benar telah ditemukan. Tiga teks tersebut telah pulih, semua menunjukkan keragaman dari Peshitta, dan diyakini oleh para ahli yang kompeten untuk tidak menjadi anterior untuk itu. Ini adalah, untuk membawa mereka di urutan penemuan mereka di zaman modern, (1) Syria Curetonian, (2) Syria Diatessaron Tatianus, dan (3) Syria Sinaitic.

Syria Curetonian  
Curetonian terdiri dari fragmen-fragmen Injil yang dibawa pada tahun 1842 dari Gurun Nitrian di Mesir, dan sekarang berada di Museum Inggris. Fragmen-fragmen tersebut diperiksa dan diedit oleh Canon Cureton dari Westminster pada tahun 1858. Manuscript atau naskah dari fragmen-fragmen itu, tampaknya berasal dari abad ke-5, tapi para sarjana percaya teks itu sendiri setua abad ke-2. Dalam resensi ini, Injil menurut Matius memiliki judul Evangelion da-Mepharreshe, yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

Syria Diatessaron Tatianus  
Diatessaron dari Tatianus adalah karya yang dianggap oleh Eusebius berasal dari bida'ah, menyebutnya bahwa "kombinasi dan kumpulan Injil, aku tidak tahu bagaimana, ia memberikan judul Diatessaron." Ini adalah harmoni awal dari keempat Injil yang kita ketahui. Keberadaannya cukup dibuktikan dalam Gereja Suriah, tapi telah menghilang selama berabad-abad, dan tidak ada satu salinan karya Syria pun yang bertahan.

Sebuah komentar tentangnya oleh Ephraem The Syrian, dalam terjemahan Armenia yang masih ada, dikeluarkan oleh para Bapa Mechitarist di Venice pada tahun 1836, dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Sejak tahun 1876 terjemahan bahasa Arab dari Diatessaron itu sendiri telah ditemukan. Fuldensis dari Vulgata merepresentasikan urutan dan isi Diatessaron. Sebuah terjemahan dari Bahasa Arab, sekarang dapat dibaca dalam Bahasa Inggris melalui tulisan Dr. J. Hamlyn Hill
"Kehidupan Terawal Kristus Yang Dihimpun dari keempat Injil".

Meskipun tidak ada salinan Diatessaron yang bisa diselamatkan, fitur-fitur utama dari karya Syrianya Tatianus dapat dikumpulkan/diperoleh dari materi-materi tersebut. Hal ini masih menjadi masalah perdebatan, apakah Tatianus menyusun Harmonia dari versi Syria yang sudah dibuat, atau disusun terlebih dahulu dalam bahasa Yunani dan kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Syria. Namun keberadaan dan meluasnya penggunaan Harmony yang mengkombinasikan keempat Injil menjadi satu, dari periode awal (172 M), memungkinkan kita untuk memahami judul
Evangelion da-Mepharreshe. Itu berarti "Injil yang terpisah", dan menunjuk keberadaan Injil-injil tunggal; Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dalam terjemahan Syria bertentangan dengan Harmony Tatianus itu. Theodoret, uskup Cyrrhus di abad ke-5, menceritakan bagaimana ia menemukan lebih dari 200 salinan dari Diatessaron yang diterima dan dihormati di keuskupannya serta bagaimana ia mengumpulkan mereka, dan menyingkirkan mereka , karena mereka terkait dengan nama sebuah bida'ah, dan menggantikan mereka dengan Injil-injil dari empat penginjil dalam bentuk masing-masing yang terpisah.

Syria Sinaitic 
Pada tahun 1892 penemuan teks ketiga, yang dikenal, dari tempat di mana ditemukan, sebagai Syria Sinaitic, terdiri dari hampir keseluruhan empat Injil, mempertinggi minat dalam subjek ini dan meningkatkan materi yang tersedia. Ini adalah kertas tulis yang ditemukan di biara Catherine di Gunung Sinai oleh Nyonya Agnes S. Lewis dan saudarinya Nyonya Margaret D. Gibson. Teks ini ditulis dengan teliti dan banyak ahli menganggapnya sebagai mewakili terjemahan awal ke dalam Bahasa Syria yang berasal dari abad ke-2. Seperti Curetonian, ini adalah sebuah contoh dari Evangelion da-Mepharreshe yang dapat dibedakan dengan Harmoni Tatianus.

Kaitannya dengan Peshitta 
Penemuan teks-teks ini telah menimbulkan banyak pertanyaan yang mungkin memerlukan penemuan dan penyelidikan lebih lanjut untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan. Adalah wajar untuk bertanya, apa hubungan dari ketiga teks ini dengan Peshitta. Masih ada para sarjana, terutama dari mereka adalah G.H. Gwilliam, editor pembelajaran dari Peshito Oxford, yang menjaga prioritas Peshitta dan bersikeras atas klaim itu untuk menjadi monumen paling awal Kekristenan Suriah. Tapi kemajuan penyelidikan literatur Kristen Syriac jelas menunjuk ke arah lain. Dari studi menyeluruh atas kutipan-kutipan dari para Bapa Syria awal, dan, khususnya, karya-karya Ephraem Syrus, Profesor Burkitt menyimpulkan bahwa Peshitta itu tidak ada pada abad ke-4. Dia menemukan bahwa Ephraem menggunakan Diatessaron sebagai sumber utama kutipannya, meskipun "tulisan tebalnya itu mengandung beberapa indikasi jelas, bahwa ia menyadari adanya Injil yang terpisah, dan tampaknya kadang-kadang ia telah mengutip dari Injil-injil yang terpisah itu". Kutipan-kutipan seperti itu ditemukan di sisa-sisa naskah Literatur Syria lain sebelum abad ke-5 yang masih ada, memiliki kemiripan yang lebih banyak dengan naskah Curetonian dan Sinaitic daripada naskah dari Peshitta tersebut. Bukti internal dan eksternal sama-sama menunjuk pada karakter dikemudian hari dan revisi dari Peshitta itu.

Sejarah Singkat Peshitta
Peshitta mulai beredar secara luas di Wilayah Timur pada abad ke-5, dan telah diterima dan dihormati oleh banyak sekte utama dari agama Kristen Syria. Ini memiliki pengaruh besar pada Pekabaran Injil/misionaris, dan versi-versi Armenia dan Georgia, serta bahasa Arab dan Persia, berutang tidak sedikit kepada Bahasa Syria. Tablet Nestorian yang terkenal yaitu Sing-an-fu menjadi saksi kehadiran Kitab Suci Suryani di jantung Cina pada abad ke-7. Ini pertama kali dibawa ke Barat oleh Musa dari Mindin, seorang rohaniwan terkemuka Suriah, yang mencari penyokong untuk karya cetakan itu, telah gagal di Roma dan Venice, tetapi menemukan satu di Kanselir Imperial di Wina pada tahun 1555-Albert Widmanstadt. Dia melakukan pencetakan Perjanjian Baru, dan kaisar telah menanggung biaya jenis khusus yang harus dimasukkan untuk edisi dalam Bahasa Syria. Immanuel Tremellius, orang Yahudi yang telah bertobat (yang keilmuannya sangat berharga bagi para reformator Inggris dan para rohaniwan), telah memanfaatkan edisi cetak Bahasa Syria itu, dan pada tahun 1569 menerbitkan Perjanjian Baru Bahasa Syria menggunakan Huruf Ibrani. Pada tahun 1645, The editio princeps dari Perjanjian Lama disusun oleh Gabriel Sionita untuk Polyglot Paris, dan pada tahun 1657 keseluruhan Peshitta (Peshitta secara utuh) mendapatkan tempat di Walton London Polyglot. Untuk waktu yang lama, edisi terbaik dari Peshitta adalah karya Yohanes Leusden dan Karl Schaaf, dan masih dikutip di bawah Syrschaaf simbol, atau SyrSch. Edisi kritis terhadap Injil diterbitkan oleh G.H. Gwilliam pada Press Clarendon, didasarkan pada sekitar 50 manuskrip. Mengingat kebangkitan kembali Keilmuan Syria, dan persekutuan besar para pekerja yang bergerak di bidang ini, kami harapkan kontribusi-kontribuasi lebih lanjut dari karakter yang mirip untuk edisi kritis yang baru dan lengkap dari Peshitta.


Peshitta Perjanjian Lama
Keterkaitan antara berbagai manuskrip kuno yang signifikan
dari Perjanjian Lama (beberapa diidentifikasi oleh siglum mereka).
LXX disini menunjukkan Septuaginta asli.
Versi Peshitta dari Perjanjian Lama adalah terjemahan independen yang sebagian besar didasarkan pada teks Ibrani yang mirip dengan Proto-Masoretic Text. Ini menunjukkan sejumlah kesamaan bahasa dan eksegetis dengan Aramaic Targum, tetapi  tidak berasal dari Aramaic Targum tersebut.

Dalam beberapa bagian ayat, para penerjemah telah jelas menggunakan Septuaginta Yunani. Pengaruh Septuaginta sangat kuat dalam Kitab Yesaya dan Kitab Mazmur, mungkin karena penggunaannya dalam liturgi. Sebagian besar Deuterocanonicals diterjemahkan dari Septuaginta, dan terjemahan Sirakh didasarkan pada teks Ibrani.

Pemilihan kitab-kitab yang termasuk dalam Peshitta Perjanjian Lama berubah dari satu naskah ke naskah lainnya. Biasanya sebagian besar Deuterocanonicals ada di dalamnya. Apocryphas Alkitab lainnya,
1 Esdras, 3 Makabe, 4 Makabe, Mazmur 151 dapat ditemukan dalam beberapa manuskrip. Naskah dari Biblioteca Ambrosiana, ditemukan pada tahun 1866, termasuk juga 2 Barukh (Wahyu Syria).

NASKAH UTAMA
Lebih dari 250 manuskrip Peshitta Perjanjian Lama yang diketahui, dan yang utama dan tertua adalah:
  • London, Perpustakaan Inggris, Add. 14.425 (juga disebut sebagai "5b1" dalam penomoran Leiden): tertanggal pada paruh kedua abad ke-5, yang hanya mencakup Kejadian, Keluaran, Bilangan dan Ulangan. Teks yang lebih mirip dengan Teks Masoret daripada teks naskah lainnya, walaupun di suatu tempat memiliki perbedaan yang relevan.
  • Milan, Biblioteca Ambrosiana, B. 21 inf (juga disebut sebagai "7a1"): ditemukan oleh Antonio Ceriani pada tahun 1866 dan diterbitkan pada tahun 1876-1883. Naskah ini berasal dari abad ke-6 atau abad ke-7. Pada tahun 1006/1007 menjadi bagian dari perpustakaan biara di Mesir dan Suriah, dan kemudian pada abad ke 17 pindah ke Milan. Teks ini digunakan sebagai teks dasar dalam edisi kritis Institut Peshitta, Leiden. Ini mencakup semua kitab dalam Alkitab Ibrani dan Kebijaksanaan (Salomo), Surat Yeremia, Barukh, Bel dan Naga, Susanna, Judith, Sirakh, 1 Makabe, 2 Makabe, 3 Makabe, 4 Makabe, 2 Barukh (satu-satunya naskah dalam Bahasa Syria yang masih ada) dengan Surat Barukh, 2 Esdras, dan buku kedua dari Perang Yahudi.
  • Paris, Bibliothèque National, Syr. 341 (juga disebut sebagai "8a1"): berasal dari abad ke-8 atau bahkan sebelumnya, dan memiliki banyak koreksi. Mencakup semua kitab dalam Alkitab Ibrani dan Kebijaksanaan (Salomo), Surat Yeremia, Barukh, Bel dan Naga, Susanna, Judith, Sirakh, 1 Makabe, 2 Makabe, 3 Makabe, Odes, Doa Manasye, Surat Barukh.
  • Florence, Perpustakaan Laurentian, Or. 58 (juga disebut sebagai "9a1"): naskah ini memiliki teks lebih mirip dengan Teks Masoret seperti yang dimiliki "5b1", dan para sarjana tidak mengetahui jika ini adalah teks yang lebih asli, atau teks hasil koreksi dikemudian hari. Ini mencakup semua kitab dalam Alkitab Ibrani dan Bel dan Naga, Susanna, Judith, Manasye.
  • Cambridge, Perpustakaan Universitas, Oo.I.1, 2 (juga disebut sebagai "12a1" atau sebagai "Alkitab Buchanan"): ini adalah sebuah naskah abad ke-12 yang mungkin berasal dari daerah Tur Abdin, dan kemudian pindah ke India dan kemudian ke Cambridge oleh Claudius Buchanan di awal abad 19. Ini adalah kesaksian terbaik dari sebuah rumpun tekstual penting. Ini mencakup semua kitab dalam Alkitab Ibrani dan Kebijaksanaan (Salomo), Surat Yeremia, Barukh, Bel dan Naga, Susanna, Judith, Sirakh, 1 Makabe, 2 Makabe, Tobit, 3 Makabe, 4 Makabe, 1 Esdras, Surat Barukh.
  • Baghdad, Perpustakaan Patriarkat Khaldea, 211 (Mosul cod 4.): naskah abad ke-12 sering digunakan sebagai teks dasar untuk Mazmur 152-155.   

EDISI-EDISI CETAK AWAL
  • Paris Polyglot, 1645, diedit oleh Gabriel Sionita dan mungkin didasarkan pada naskah "17a5", saat ini dianggap sebuah naskah terkemudian dan tidak dapat diandalkan.
  • London Polyglot, 1657, berdasarkan teks Polyglot Paris dengan lampiran dari beberapa perbandingan dengan manuskrip lainnya disimpan di Oxford, terbentuk antara abad ke-12 sampai abad ke-17.
  • Edisi Samuel Lee, dicetak pertama kali di London pada tahun 1823 oleh British and Foreign Bible Society dan dicetak ulang pada tahun 1826. Teks ini hampir mirip Polyglot London. Pada tahun 1826, British and Foreign Bible Society memutuskan untuk memangkas/mengurangi setiap salinan cetakan Alkitab ini berupa halaman yang berisi Mazmur 151, karena Mazmur ini tidak termasuk dalam kanon Protestan.
  • Alkitab Urmia, diterbitkan pada tahun 1852 oleh Justin Perkins, yang termasuk juga terjemahan paralel dalam Bahasa Neo-Aram Assyria Dialek Urmian.
  • Edisi Mosul, diterbitkan dalam tahun 1888-1892 oleh Clement Yusuf Daud dan Mar Georges Ebed-Iesu Khayyath untuk misi Dominikan. Edisi ini berbeda dari edisi sebelumnya, termasuk juga beberapa kitab yang tidak ada dalam Alkitab Ibrani tetapi ditemukan dalam banyak naskah Peshitta: kitab-kitab itu adalah: Tobit, Yudit, Tambahan Ester, Kebijaksanaan (Salomo), Sirakh, Surat Yeremia, Barukh, Bel dan Naga, Susanna, 1 Makabe, 2 Makabe, 2 Barukh dengan Surat Barukh.


Peshitta Perjanjian Baru
Versi Peshitta dari Perjanjian Baru diperkirakan atau dianggap untuk menunjukkan kelanjutan dari tradisi Diatessaron dan Versi-versi Syria Kuno, menampilkan beberapa sumbangan 'Barat' yang hidup (terutama jelas dalam Kisah Para Rasul). Yang tergabung dengan ini, beberapa dari naskah 'Bizantium' yang lebih kompleks dari abad ke-5. Salah satu ciri yang tidak biasa dari Peshitta adalah tidak adanya 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas dan Wahyu. Alkitab Syria modern menambahkan terjemahan abad ke-6 atau 7 dari lima kitab tersebut, ke dalam revisi dari teks Peshitta.

Hampir semua sarjana-sarjana Bahasa Syria sepakat bahwa Injil-injil di dalam Peshitta adalah terjemahan dari Bahasa Yunani yang orisinil. Sebuah sudut pandang minoritas menunjukkan bahwa Peshitta adalah Perjanjian Baru yang asli sedangkan Bahasa Yunani merupakan terjemahan darinya. Tipe atau jenis teks yang diwakili oleh Peshitta adalah Bizantium. Dalam pemeriksaan rinci dari Matius 1-14, Gwilliam menemukan bahwa Peshitta setuju dengan
Textus Receptus hanya 108 kali dan dengan Codex Vaticanus sebanyak 65 kali, sedangkan pada 137 kasus berbeda dari keduanya, umumnya mendukung Syria Kuno dan Latin Kuno, dalam 31 kasus yang berdiri sendiri.

Sehubungan dengan keaslian Peshitta, kata-kata dari Patriark
Mar Eshai Shimun XXIII dirangkum sebagai berikut:
Dengan mengacu pada... keaslian teks Peshitta, sebagai Patriarkh dan Kepala Gereja Apostolik dan Katolik Kudus di Timur, kami ingin menyatakan, bahwa Gereja Timur menerima kitab suci dari tangan para Rasul yang terberkati itu sendiri, dalam Bahasa Aram yang asli, bahasa yang diucapkan oleh Tuan kami Yesus Kristus (Yeshua Sang Mesias) sendiri, dan bahwa Peshitta adalah teks dari Gereja Timur yang telah diwariskan dari zaman Alkitab tanpa perubahan atau revisi".

Edisi Kritis Perjanjian Baru
The Standard United Bible Societies edisi tahun 1905 dari Perjanjian Baru Peshitta itu didasarkan pada edisi yang dipersiapkan oleh Syriacists Philip E. Pusey (d.1880), George Gwilliam (d.1914) dan John Gwyn. Edisi-edisi ini terdiri atas Gwilliam & Pusey edisi kritis mengenai Injil tahun 1901, edisi kritis Gwilliam mengenai Kisah Para Rasul, edisi kritis Gwilliam & Pinkerton mengenai Surat-surat Paulus dan edisi kritis dari Yohanes Gwynn mengenai Surat-surat Umum dan kemudian Wahyu. Teks kritis Peshitta ini didasarkan pada perbandingan lebih dari tujuh puluh Peshitta dan beberapa naskah-naskah berbahasa Aram lainnya. Keseluruhan dua puluh tujuh buku dari kanon barat yang sudah umum dari Perjanjian Baru, dimasukkan dalam edisi Peshitta British & Foreign Bible Society's 1905 ini, antara lain perikop mengenai perzinahan (Yohanes 7:53-8:11). Alkitab Syria Tahun 1979, United Bible Society, menggunakan teks yang sama untuk Perjanjian Barunya. Alkitab online mereproduksi kembali edisi tahun 1905 Peshitta Perjanjian Baru Bahasa Syria, dalam Huruf Ibrani.

Terjemahan-terjemahan Peshitta
John Wesley Etheridge (1846-1849) dan James Murdock (1852) menghasilkan terjemahan Peshitta Perjanjian Baru mereka masing-masing, pada abad ke-19. George Lamsa menghasilkan sebuah terjemahan bebas dari teks Peshitta pada tahun 1933, tetapi tidak diterima sebagai terjemahan resmi tetapi kompilasi ulang secara pribadi dengan nasionalis Assyria dan konsep-konsep di luar Alkitab oleh akademisi dan penerjemah. Lamsa juga terkenal sebagai penganjur paling terkenal dari tradisi Gereja Nestorian, bahwa Perjanjian Baru bahasa Aram adalah Perjanjian Baru yang asli. Baru-baru ini, berbagai versi Perjanjian Baru hanya dimunculkan untuk membantah pandangan ini dalam catatan. Ini termasuk:
  • Andrew Gabriel Roth Aramaic English New Testament (AENT)
  • Glenn David Bauscher The Aramaic-English Interlinear New Testament (edisi pertama tahun 2006), Mazmur, Amsal & Pengkhotbah (edisi ke-4 tahun 2011) the basis for The Original Aramaic New Testament in Plain English (2007, edisi ke-6 tahun 2011)
Di Spanyol ada Biblia Peshitta en Español (Alkitab Peshitta Bahasa Spanyol) oleh Holman Bible Publishers, Nashville, TN. U. S. A., diterbitkan tahun 2007. 

Naskah-naskah Perjanjian Baru
Naskah-naskah berikut ini, ada dalam British Archives.
  • British Library, Add. 14470 - teks lengkap dari 22 kitab, dari abad ke-5/6.
  • Injil-injil Rabbula
  • Khaboris Codex
  • Codex Phillipps 1388
  • British Library, Add. 12140
  • British Library, Add. 14479
  • British Library, Add. 14455
  • British Library, Add. 14466
  • British Library, Add. 14467
  • British Library, Add. 14669 

sumber : Peshitta - Wikipedia, the free encyclopedia 
http://en.wikipedia.org/wiki/Peshitta
terjemahan diusahakan oleh : http://peshitta-indonesia.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.