Bahasa Aram tergolong dalam Rumpun Bahasa Afro-Asia yang terdiri dari berbagai bahasa. Bahasa ini merupakan bagian dalam Subfamili Semit. Bahasa Aram adalah bagian dari Grup Bahasa Semit Barat Laut, yang juga termasuk Bahasa Kanaan (seperti Bahasa Ibrani). Bahasa Aram juga berhubungan dengan Bahasa Arab, menjadi bagian dari Bahasa Semit Tengah; kemungkinan besar, Aksara Arab berasal dari Aksara Aram Nabatea.
Persebaran Geografis
Selama abad ke-12 SM, Bangsa Aram, penutur Bahasa Aram, mulai menetap dalam jumlah besar di Suriah, Irak dan Turki timur. Dengan Bahasa Aram berkembang menjadi penting, maka bahasa tersebut mulai dituturkan di kawasan pantai Levant di Laut Tengah, dan menyebar ke timur Tigris. Penetap Yahudi membawa bahasa ini ke Afrika Utara dan Eropa, sedangkan para Misionaris Kristen membawa bahasa ini ke Persia, India, dan bahkan Tiongkok. Sejak abad ke-7, Bahasa Aram digantikan oleh Bahasa Arab sebagai lingua franca Timur Tengah. Meskipun digantikan, Bahasa Aram tetap dituturkan sebagai bahasa sastra dan agama Orang Yahudi, Manda dan beberapa Orang Kristen. Bahasa ini masih dituturkan oleh komunitas kecil yang terisolasi di seluruh kawasan pengaruh awal. Perubahan pada dua abad yang lalu menunjukan penutur bahasa pertama dan Aram terpecah di seluruh dunia.
Bahasa dan Dialek Aram
Awalnya, Bahasa Aram adalah bahasa yang tunggal. Akan tetapi, Bahasa Aram dapat dianggap sebagai sekumpulan bahasa yang berhubungan, dan bukan bahasa monolit tunggal, karena sejarah panjang Bahasa Aram dan kesusasteraan yang meluas, serta penggunaannya oleh berbagai komunitas religius, menjadi faktor-faktor yang menyebabkan diversifikasi bahasa ini. Beberapa Dialek Aram dapat saling dipahami, sementara yang lain tidak. Beberapa Bahasa Aram dikenali dengan nama yang berbeda; contohnya, bahasa Suryani khususnya digunakan untuk mendeskripsikan Bahasa Aram Timur yang dituturkan oleh Komunitas Kristen. Kebanyakan dialek dapat dideskripsikan sebagai "Timur" atau "Barat", dengan Sungai Efrat sebagai garis pemisah, atau sedikit ke barat. Pembagian ini juga membantu pemahaman antara Bahasa-bahasa Aram, yang terbagi menjadi:
- Bahasa-bahasa modern (sering disebut Neo-Aram);
- Bahasa-bahasa yang masih digunakan sebagai bahasa kesusasteraan
- Bahasa-bahasa yang sudah punah dan hanya menarik minat para cendekiawan.
Sistem penulisan
Buku abad ke-11 yang menggunakan Serto Suryani. |
Sistem penulisan utama lainnya yang digunakan untuk Bahasa Aram dikembangkan oleh Komunitas Kristen, dan merupakan sistem "tulisan sambung" yang dikenal sebagai Aksara Suryani (salah satu jenis Aksara Suryani adalah "Serto" yang ditampilkan pada gambar di atas).
Bentuk Alfabet Aram yang banyak diubah adalah Aksara Manda, yang digunakan oleh Bangsa Manda.
Sebagai tambahan untuk sistem penulisan tersebut, beberapa bentuk Alfabet Aram digunakan pada zaman kuno oleh beberapa grup: Aksara Nabatea di Petra, Aksara Palmyrene di Palmyra. Pada era modern, Turoyo kadang-kadang ditulis dalam Aksara Latin yang disesuaikan.
Sejarah
Berikut merupakan sejarah Bahasa Aram.
- Kitab Suci Aram.
- Bahasa Aram Yeshua (Yesus Kristus).
- Bahasa Suryani.
- Aram Talmud, Targumim, dan Midrashim.
- Berbagai Bahasa Aram lainnya.
Bahasa Aram Kuno
Bahasa Aram Kuno meliputi lebih dari tiga belas abad sejarah bahasa ini. Jarak antar masa yang besar ini dipilih karena terdapat seluruh Bahasa Aram yang kini telah punah. Titik balik utama Bahasa Aram Kuno adalah sekitar Tahun 500 SM, ketika Aram Purba (Bahasa Aram) berubah menjadi Aram Imperial (bahasa dari kekaisaran yang kuat). Berbagai dialek yang diucapkan dalam Bahasa Aram Kuno menjadi nyata ketika Bahasa Yunani menggantikan Bahasa Aram sebagai bahasa kekuasaan di wilayah tersebut.
ARAM PURBA
Terdapat inskripsi yang membuktikan penggunaan awal bahasa ini, bertanggal dari abad ke-10 SM. Inskripsi tersebut kebanyakan merupakan dokumen diplomatik antara Negara-kota Aram. Ortografi Aram pada periode awal ini terlihat berdasarkan pada Aksara Fenisia, dan terdapat kesatuan dalam penulisan bahasa. Terlihat bahwa suatu ortografi lebih dikemas, disesuaikan pada kebutuhan bahasa ini, dimulainya perkembangan dari wilayah timur Aram. Anehnya, dominasi Kekaisaran Assyria dibawah Tiglath-Pileser III terhadap Aram pada pertengahan abad ke-8 menyebabkan dijadikannya Bahasa Aram sebagai lingua franca.
Batang perak dari Bar-Rakib, putra Panammu, raja Sam'al (Zincirli modern) |
'Chaldee' atau 'Bahasa Aram Khaldea' digunakan sebagi istilah umum untuk Bahasa Aram Dinasti Khaldea (Kasdim) di Babilonia. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan Kitab Suci Bahasa Aram, yang ditulis dalam gaya kemudian. Bahasa ini tidak sama dengan Bahasa Neo-Aram Khaldea modern.
Bahasa Aram Imperial sangat distandarisasi; ortografinya didasarkan dari akar sejarah daripada dialek yang dituturkan, dan pengaruh Persia yang tidak dapat dihindari memberikan bahasa ini kejelasan dan fleksibilitas kuat. Selama berabad-abad, setelah runtuhnya Kekaisaran Akhemenid (tahun 331 SM), Bahasa Aram Imperial - atau cukup dekat untuk dikenali - akan tetap berpengaruh dalam berbagai bahasa asli Iran. Naskah Aram dan - sebagai ideogram - Kosakata Aram akan tetap bertahan sebagai karakteristik penting sistem penulisan Pahlavi.
Salah satu koleksi terbesar Teks Bahasa Aram Imperial terdapat pada Batu Kubu Persepolis, yang terhitung sekitar lima ratus teks. Banyak dokumen menyaksikan bentuk Aram ini berasal dari Mesir, dan Elephantine khususnya. Dari mereka, yang paling banyak dikenal adalah Kebijaksanaan Ahiqar, buku aforisme instruktif yang gayanya agak mirip dengan buku peribahasa Alkitab. Bahasa Aram Akhemenid cukup seragam sehingga seringkali sulit untuk mengetahui di manakah sebuah contoh tertentu bahasa ini ditulis. Hanya pemeriksaan saksama yang bisa menunjukkan adanya kata serapan dari sebuah bahasa setempat yang kadangkala terjadi.
Tiga puluh Dokumen Aram dari Bactria baru saja ditemukan. Sebuah analisis diterbitkan pada Bulan November Tahun 2006. Teks tersebut, yang ditulis di atas kulit hewan, menggambarkan penggunaan Bahasa Aram pada Pemerintahan Akhemenid di Bactria dan Sogdiana pada abad ke-4 SM.
Koin Alexander menampilkan tulisan bahasa Aram. |
Penulisan dwibahasa (Yunani dan Aram) oleh raja India, Ashoka, abad ke-3 SM. |
- Ezra 4:8-6:18 dan 7:12–26 — dokumen dari periode Achaemenid (abad kelima SM) mengenai restorasi kuil di Yerusalem.
- Daniel 2:4b-7:28 — lima kisah subversif dan pandangan wahyu.
- Yeremia 10:11 — satu ayat di tengah teks Ibrani yang mengutuk penyembahan berhala.
- Kitab kejadian 31:47 — terjemahan dari nama-tempat Ibrani.
Kitab Suci Bahasa Aram adalah sedikit dialek hibrid. Beberapa Kitab Suci Bahasa Aram kemungkinan berasal dari Babilonia dan Yudea sebelum jatuhnya Dinasti Akhemenid. Semasa pemerintahan Seleucid, propaganda ketidakpatuhan Yahudi membentuk Bahasa Aram Daniel. Kisah ini kemungkinan ada sebagai tradisi lisan pada tahap paling awal mereka. Hal ini mungkin menjadi satu faktor yang membawa kepada koleksi berbeda dari Kitab Daniel dalam Septuaginta Yunani dan Teks Masoret, yang menghadirkan Ibrani-dipengaruhi Aram yang ringan.
Di bawah kategori Paska Akhemenid adalah Bahasa Aram Hasmonaean, bahasa resmi dari Yudea Hasmonea (142-37 SM). Bahasa tersebut mempengaruhi Bahasa Aram Kitab Suci dari Teks Qumran, dan merupakan bahasa utama dari teks teologikal Non-Biblikal dari komunitas itu. Targum Major, terjemahan dari Injil Ibrani ke dalam Bahasa Aram, awalnya dibuat dalam Bahasa Hasmonaea. Hasmonaea juga muncul dalam kutipan dalam Mishnah dan Tosefta, meskipun diperhalus pada konteks selanjutnya. Bahasa ini juga agak berlainan dengan Bahasa Aram Achaemenid; kata-kata ditulis sebagaimana ia diucapkan daripada menggunakan bentuk etimologisnya.
Targumik Babilonia adalah dialek Paska Akhemenid yang ditemukan dalam Targum Onqelos dan Targum Jonathan. Awalnya, Targum Hasmonaea telah mencapai Babilonia sekitar abad ke-2 atau ke-3. Bahasa tersebut kemudian dibentuk ulang menurut dialek kontemporer Babilonia untuk menciptakan bahasa dari Targum Standar. Penggabungan ini membentuk dasar sastra Yahudi Babilonia selama berabad-abad.
Alkitab Ibrani pada abad ke-11 dalam Targum |
Bahasa Aram Dokumenter Babilonia adalah dialek yang digunakan dari abad ketiga. Dialek tersebut merupakan dialek dari dokumen rahasia Babilonia, dan, dari abad kedua belas, semua dokumen rahasia Yahudi ditulis dalam Bahasa Aram. Dialek ini dibuat berdasarkan pada Hasmonea dengan sedikit perubahan. Ini mungkin menjadi bersumber pada fakta bahwa banyak dokumen dalam Bahasa Aram Dokumenter Babilonia merupakan dokumen hukum, sehingga bahasanya harus masuk akal.
Bahasa Aram Nabatea adalah bahasa dari kerajaan Arab Petra. Kerajaannya (c.200 SM-106 M) meliputi tebing timur dari Sungai Yordan, Semenanjung Sinai, dan sebelah utara Jazirah Arab. Orang Nabatea mulai menggunakan Bahasa Aram daripada Bahasa Arab Utara Kuno. Hal ini mungkin terjadi karena kepentingan dagang. Sementara itu, dialek ini berdasarkan pada Akhemenid dengan sedikit pengaruh dari Bahasa Arab:
'l' selalu berubah ke 'n', dan ada sedikit kata serapan Bahasa Arab. Beberapa Prasasti Aram Nabatea ada dari era awal pemerintahan ini, tetapi kebanyakan dari empat abad pertama masehi. Bahasa ini ditulis dalam aksara kursif yang merupakan pendahulu dari Aksara Arab modern. Nomor dalam kata serapan Bahasa Arab bertambah sepanjang abad, hingga, pada abad keempat, Bahasa Aram Nabatea bergabung dengan Bahasa Arab.
Bahasa Aram Palmyra adalah dialek yang digunakan di kota Palmyra, Gurun Syria, dari Tahun 44 SM hingga Tahun 274 M. Dialek ini ditulis dalam aksara berbulat, yang kemudian memberi sandi ke Estrangela kursif. Seperti Bahasa Aran Nabatea, Bahasa Aram Palmyra dipengaruhi oleh Bahasa Arab, tetapi hanya sedikit.
Bahasa Aram Arcasid adalah bahasa resmi Kekaisaran Parthia (247 SM-224 M). Selanjutnya, dialek ini berada di bawah pengaruh Bahasa Aram kontemporer, Georgia, dan Persia. Setelah Dinasti Sassaniyah yang berbahasa Persia menaklukan Parthia, Arcasid memengaruhi penggunaan Bahasa Sassaniyah.
Pada Bagian Timur, Dialek Palmyra dan Bahasa Aram Arcasid bergabung dengan bahasa regional untuk menciptakan bahasa dengan kaki pada Imperial dan Aram regional. Selanjutnya, Bahasa Aram Arcasid menjadi bahasa liturgikal dari agama Manda, Mandanea.
Dalam kerajaan Osrhoene yang terletak di Edessa dan didirikan pada Tahun 132 SM, dialek regional menjadi bahasa resmi: Suryani Kuno. Pada hulu sungai Tigris, Bahasa Aram Mesopotamia Timur berkembang pesat, dengan bukti dari Hatra, Asyur dan Tur Abdin. Tatian, penulis dari injil yang diselaraskan, Diatessaron, berasal dari Asyur, dan mungkin menulis karyanya (172 M) di Mesopotamia Timur dibandingkan dari Suryani atau Yunani. Di Babilonia, dialek regional telah digunakan oleh masyarakat Yahudi, Yahudi Babilonia Kuno (dari c.70 M). Bahasa harian ini semakin dipengaruhi oleh Bahasa Aram Biblikal dan Targumik Babilonia.
Bentuk dari Bahasa Aram Barat Klasik yang digunakan oleh masyarakat Yahudi adalah bukti terbaik, dan biasanya disebut Yahudi Palestina Kuno. Bentuk tertuanya adalah Yordania Timur Kuno, yang kemungkinan datang dari Kawasan Caesarea Philippi. Dialek ini merupakan dialek pada Manuskrip Enoch (c.170 SM). Fase bahasa selanjutnya disebut Yudea Kuno pada abad kedua. Sastra Yudea Kuno dapat ditemukan dalam berbagai prasasti dan surat pribadi, kutipan dalam Talmud, dan tanda terima dari Qumran. Edisi pertama Peperangan Yahudi karya Josephus telah ditulis dalam Yudea Kuno.
Dialek Yordania Timur Kuno terus digunakan pada abad pertama Masehi oleh masyarakat pagan yang tinggal di sebelah timur Yordania. Dialek mereka disebut Palestina Kuno Pagan, dan bahkan telah ditulis dalam skrip kursif yang agak sama dengan yang digunakan untuk Suryani Kuno. Dialek Palestina Kuno Kristen mungkin bangkit dari yang pagan, dan dialek ini mungkin terlibat dalam kecenderungan terhadap Aram Barat yang ditemukan dalam Injil Suryani Kuno Timur.
sumber : Bahasa Aram - Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Aram
beberapa gubahan diusahakan oleh : http://peshitta-indonesia.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.